Pembeli yang ngajak ribut!

By Iamsyadh - 01:23:00

Random ide hari ini karena baper sama customer, yang sebenarnya customer kayak gini sudah biasa dihadapi. Dan baru kali ini ada niat buat mencurahkan isi hati kedalam tulisan panjang dan menyusunnya menjadi blog post. Langsung saja sebelum hilang dan tiba-tiba idenya dan niatnya sirna kembali.

Dunia per-onlineshop-an ini sekarang sudah sangat menjamur, dan sepertinya juga hampir semua orang pernah dan sering melakukan belanja online, baik secara kebutuhan atau hanya sekedar iseng-iseng pengen buka onlineshop dan akhirnya jadi beli walau niat utamanya cuma window shopping . Dan akibatnya menjadi kebiasaan, untuk mencari barang apapun menggunakan onlineshop, apalagi sekarang sudah ada jasatitip, dimana kita bisa belanja barang dari toko-toko di mall baik yang sedang BIG SALE atau normal price.  I called the power of technologi and emak emak yang pinter cari duit 😆.


Biarpun barang yang kita beli harga dan ongkos kirimnya sama kadang kita rela beli karena kalau dihitung hitung kita tidak perlu susah susah muterin mall yang belum tentu ada di salah satu mall/trade center ( ITC). Jadi mending beli online dengan harga ongkir yang sama dengan harga barang.


Kebiasaan belanja online ini juga bisa menunjukkan karakter kita loh, ( entah ini benar atau tidak) tapi menurut aku memang bisa terlihat ( walau don't judge book by it cover ).
Aku ini punya bisnis ( cuileh bisnis 😄), sejak dibangku kuliah semester akhir. Berawal dari tetangga yang punya groub  BBM onlineshop pakaian, dan dia mencari aku sebagai mangsanya karena anak kuliahan yang notabene anak-anak muda yang banyak temen perempuannya. Nah dari situlah beliau ini bilang
 " kamu bikin grub bbm onlineshop juga aja, ntra barangnya bisa sistem dropshiper atau reseller aja kamunya, kamu tinggal modal resend gambar ke grub kamu aja"
berawal dari situ aku makin seneng jualan onlineshop dan alhamdulillah sampai kirim ke arab juga 😊 brunei, malaysia, singapore. 

cek disini

Wah lancar juga jualannya?? yah alhamdulillah kena rugi dan ketipu juga kok, pernah rugi hampir 1 juta juga dan untung 2 juta dalam 1 customer, itu sekitar tahun 2012-2013. Dari tahun 2012 mulai lah cari distributor, alhamdulillah dapat 2 suplier langsung dari Surabaya dan Tangerang. Diawal 2014 sempat vakum di onlineshop karena fokus kerja weekdays fulltime, jadi waktunya berkurang buat chit chat dengan customer, buat nge-bit barang juga makin susah. Sampai akhirnya menikah, sekitar 1tahun "toko tutup" ternyata produk fashion sangat cepat perkembangannya, beragama produk fashion. Disini saya mulai merasa "menyerah" wah, setahun ditinggal produknya makin beragam, dan ngerasa ketinggalan jaman banget nih, apalagi sudah semakin banyak munculnya E-Commerce produk fashion. Belum lagi diambah brand-brand lokal yang berdiri sendiri, memiliki web pribadi, dimana para fashionista bisa dengan mudah mengakses dan klik order tanpa perlu perantara seperti saya si dropshiper / Reseller.


Penjual adalah pembeli, karena barang yang saya jual juga saya beli dari distributor, dimana saya juga melakukan negosiasi harga barang untuk menadapatkan keuntungan dan bertanya tentang detail produk yang sedang dipasarkan. Tidak hanya sebagai penjual, saya juga sebagai pembeli untuk dikonsumsi sendiri, mulai dari produk pakaian, kosmetik, aksesoris dan perabot rumah tangga.
Menjadi pembeli, membuat saya juga semakin selektif memilih toko mana yang saya pilih. Penjelasan untuk detail produk yang paling penting buat saya, harga, material, size dan pengiriman, untuk jenis kosmetik/skincare yang harus ada adalah penjelasan kegunaan, expire date, pengiriman dan harga.


Nah untuk tipe tipe pembeli yang benar benar serius membeli karena memang butuh biasanya dia ngak akan banyak "cing cong" , memang ya tujuan kita sebenarnya agar tidak " membeli kucing dalam karung", cuma terkadang si pembeli ini pertanyaan sering upnormal yang kadang membuat saya bingung sendiri sebagi penjual. Biasanya yang begini ini pembeli untuk barang preloved/ bekas layak pakai. Saya sebagai penjual berusaha mencantumkan informasi se-detail mungkin sebuah barang, apalagi untuk barang preloved, terkadang juga saya jelaskan alasan sebuah barang saya jual. Tapi masih saja banyak yang bertanya mengenai informasi barang yang sudah dijelaskan. Apa penyebabnya?
Pembeli yang malas BACA , B-A-C-A, dengan membaca informasi produk ini tujuanya untuk menghindari kekeliruan dalam order barang dan kesalah pahaman penjual dan pembeli bila barang sudah ditangan pembeli. Tapi apa boleh buat, terkadang para pembeli ini yang kurang cermat dalam membaca informasi produk yang sudah sangat jelas dijabarkan. Ujung-ujungnya nanti komplain dan marah-marah kepada para penjual, karena memang slogan mereka adalah

"Pembeli adalah raja"
padahal
"Raja beli ngak pake nawar"
kalau sudah masuk tahap review produk dan toko, biasanya para pembeli ini komplain
"penjual tidak ramah, barang tidak dikirim sesuai pesanan"
mau tahu contohnya? ini adalah capture chit chat saya dengan pelanggan, ini salah satu dari sekian banyak produk yang ditanyakan, dan sama, menanyakan informasi yang sudah dijelaskan pada kategori "Diskripsi produk"


Kalau sudah begini harus bagaimana??
Yahh pada dasarnya penjual dan pembeli adalah simbiosis mutualisme, kita sama sama butuh. 

Dari penjual untuk para pembeli 
" kita senang kok kalau ada kritikan dan saran, karena sebagai evaluasi dan kemajuan toko kami, baclaha diskripsi produk baca juga syarat dan ketentuan berbelanja pada setiap toko karena itu penting, sangat penting"
Dari Pembeli untuk penjual
" cantumkan informasi yang jelas untuk para pembeli, karen atidak semua pembeli mengerti betul barang yang akan dibeli, jujur, jika barang yang dijual terdapat cacat, atau jika barang preloved cantumkan sesuai produk, jangan asal jual murah dan biar laku kalian masukkan informasi palsu dan dilebih lebihkan".

Sekian dulu curhatan emak emak, sudah terlalu malam untuk mengetik, semoga ada waktu buat update lagi. 
salam

penulis👋👋😋


  • Share:

You Might Also Like

0 komentar